Home / Warta / Warta UNEJ / Rektor UNEJ Soroti Persiapan Camaba Soal IPI : Mestinya Bisa Mengukur dan Mempersiapkan

Rektor UNEJ Soroti Persiapan Camaba Soal IPI : Mestinya Bisa Mengukur dan Mempersiapkan

persprima.com, Jember – Rektor Universitas Jember (UNEJ), Dr. Ir. Iwan Taruna, menghadiri forum audiensi yang diselenggarakan oleh Aliansi BEM Fakultas UNEJ terkait kebijakan pembayaran IPI. Pada Kamis (10/7/2025) di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat. Forum ini juga dihadiri jajaran rektorat.

“Saya ucapkan terima kasih sudah tersampaikannya beberapa data dari adik-adik BEM terkait beberapa mahasiswa yang kesulitan membayar IPI” ujar Rektor UNEJ Iwan Taruna. I

Iwan Taruna menjelaskan setiap tahun memang terdapat masalah seperti ini. Namun, ia tidak mengerti mengapa kerap terjadi.

“Tapi sebetulnya ini bukan hal yang disembunyikan. Sedari awal sudah ada pemberitahuan bahwa mendaftar jalur SEMMABA itu terdapat SPI atau IPI. Mestinya bisa mengukur dan mempersiapkan,” ujar Iwan Taruna.

Iwan Taruna menyebut UNEJ menjadi bagian perguruan tinggi negeri yang pada prinsipnya pasti membuka peluang bagi mereka yang tidak beruntung secara ekonomi tetapi memiliki semangat menjadi mahasiswa untuk menempuh pendidikan.

“Jika dinilai bahwa kami tidak memperhatikan mahasiswa dengan kondisi ekonomi kurang mampu, apakah juga kami tidak luwes memberikan keringanan UKT? tiap semester kami adakan alternatif UKT” ungkapnya.

Iwan juga memaparkan ada kurang lebih 2.000 mahasiswa yang mendapat UKT golongan 1 hingga 2.

“Misal mendapat UKT per semester Rp500.000 berarti berapa perbulannya, sekitar Rp100.00 -an perbulan. Silakan dibandingkan dengan fasilitas yang telah kami berikan” tegasnya.

Dalam forum audiensi, Iwan Taruna menunjukkan data biaya operasional di Universitas Jember, seperti listrik yang memakan biaya 1 milyar dan internet 8 milyar per tahun.

Ia juga menekankan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa juga sangat berperan dalam biaya operasional kampus.

“Kami juga berusaha bagaimana alumni bisa berperan, berusaha agar mereka bisa sharing memberikan beasiswa. Alhamdulillah juga Ketua KAUJE bisa membantu beasiswa. Apakah itu luput dari perhatian dan dianggap tidak memperhatikan yang dibilang adik-adik?” kata Iwan Taruna.

Meski tidak dibacakan langsung dalam forum, perwakilan Aliansi BEM fakultas menyampaikan bahwa ada tiga tuntutan utama yang menjadi perhatian mahasiswa.“Pertama, kami mendesak rektor untuk meninjau ulang kebijakan SPI yang tidak memberikan opsi angsuran. Kedua, kami meminta adanya alternatif pembayaran bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Ketiga, kami menuntut agar aspirasi mahasiswa benar-benar dipertimbangkan dalam setiap keputusan,” ujar Dimas, perwakilan BEM FISIP UNEJ, saat diwawancarai usai forum berlangsung.

Penulis : Kenny Leviana Ariadi
Penyunting : Asna Aufia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *