-Yuni Rukhiyatus Zahroh-
Ingatkah kau hari dimana aku kehilangan suara
Saat langit rubuh dan tak lagi menyisakan cahaya
Jalan dihadapanpun rasanya gelap gulita
Meringkuk aku mengais keyakinan yang tersisa
Tahukah kau~
Sejak saat itu badai datang silih berganti
Kembali memukulku dengan keji
Sedang aku~ Hanya mampu hidup dalam mimpi
Dan memanggil namamu yang takkan pernah kembali
Namun semesta tak pernah membiarkanku karam
Diantara dunia yang kelam,
Ia masih menyisakan sedikit temaram
Dan itu cukup membantu untuk tak padam
Dengan benang janji yang kupintal saat dunia retak
Kupeluk harapan walau dada kerap sesak
Langkah tak selalu lurus atau tampak tegak
Namun tetap kutempuh, meski perih sering menyentak
Aku ingin pulih, bukan tuk membuktikan kuat,
Bukan pula karena dendam yang diam-diam terikat
Namun karena tumbuh perlu ruang yang hangat,
Dan aku telah berjanji saat segalanya terasa penat